Solok Selatan, (ANTARA) - Aktivitas letusan gunung Kerinci, Jambi, dalam satu minggu ini masih stabil dengan frekuensi 100 letusan per hari dan intensitas amplitude tremor 0,5-1,5 mm.
Koordinator Tim Tanggap Darurat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Oni Kurnia Suganda, melalui telepon genggam kepada antara-sumbar.com, Selasa (26/5), mengatakan, dalam satu minggu ini aktivitas gunung Kerinci menurun dan masih dalam level waspada.
Beberapa kali masih ada letusan dengan amplitude tremor mencapai 40 mm. Oni mengungkapkan, dari rekaman seismograf tadi malam setidaknya ada 20 letusan dengan tremornya mencapai 40 mm.
"Sejauh ini aktivitas gunung Kerinci masih fluktuatif," katanya.
Mulai pukul 06.00 Wib tadi pagi, sebut Oni, terjadi letusan dengan bumbungan asap hitam setinggi 50-300 meter yang mengarah ke arah barat bagian gunung dengan amplitude tremor 1,5 mm. Letusan ini diperkirakan mengakibatkan hujan abu tipis dalam radius 8 Km.
"Hujan abu tebal hanya terjadi di bagian kawah karena tekanan letusan tidak terlalu kuat, antara lemah dan sedang," jelasnya.
Disinggung mengenai bola-bola api, Oni mengatakan, dalam satu minggu ini sudah tidak ada tapi suara dentuman sesekali masih terdengar pada malam hari.
Kemungkinan untuk meningkat ke level siaga, Oni mengatakan, sampai saat ini belum ada. Dari pengamatannya, kriteria peningkatan status dari waspada menjadi siaga seperti adanya letusan terus menerus yang barengi dengan bumbungan asap maksimal 600 meter dan guguran lava pijar belum terjadi pada gunung Kerinci.
"Untuk mengarah ke situ (siaga) kemungkinan ada, tapi sampai hari ini belum," katanya.
wah mengerikan ya
ReplyDelete