Solok Selatan, (ANTARA) - Dua nagari atau desa di Solok Selatan dipastikan menjadi zona merah atau zona bahaya letusan gunung Kerinci dan menjadi prioritas evakuasi jika terjadi letusan gunung Kerinci dalam skala besar.
Kedua nagari atau desa tersebut adalah Nagari Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan yang berada di Kecamatan Sangir.
Di Nagari Lubuk Gadang Timur terdapat tiga jorong yang akan menjadi zona merah, yaitu Jorong Letter W, Jorong Golden Arm, dan Jorong Sungai Padi dengan penduduk lebih kurang 2.500 kepala keluarga.
Sedangkan jorong yang akan menjadi zona merah di Nagari Lubuk Gadang Selatan meliputi Jorong Wono Rejo, Jorong Bangun Rejo, Komplek PT. Mitra Kerinci, dan Jorong Sungai Lambai dengan penduduk berjumlah lebih kurang 1.730 kepala keluarga.
"Nagari yang zona merah atau zona bahaya kemungkinan bertambah karena di Kecamatan Sungai Pagu diperkirakan ada, seperti di Pinang Awan dan Pekonina, tapi kita belum mengkoordinasikan dengan camat setempat," jelas Kepala Kesbangpol dan Limas Solok Selatan, Zakri, BA, kepada antara-sumbar.com, Selasa (19/5).
Dalam upaya antisipasi, sebut dia, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk satuan tugas (Satgas) yang nantinya akan disebar ke lokasi-lokasi yang merupakan zona merah untuk melakukan pelatihan penanganan bencana kepada masyarakat dan upaya penenangan masyarakat agar tidak gelisah akan peningkatan aktivitas gunung yang memiliki tinggi 3.805 mdpl ini.
Pihaknya juga sudah memberikan surat himbaun gubernur Sumatera Barat kepada seluruh camat yang ada di Solok Selatan terkait peningkatan aktivitas gunung Kerinci.
Surat himbaun tersebut berisi pelarangan kepada masyarakat mendekati kawah gunung Kerinci dengan radius 1 Km, jika terjadi hujan abu yang tebal masyarakat diharapkan menggunakan masker atau penutup hidup karena abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan. Dan masyarakat diharapkan tenang dan tidak termakan isu meletusnya Gunung Kerinci.
"Himbaun sudah kita sebar sejak seminggu yang lalu. Dalam waktu dekat ini kita akan meminta evaluasi dari camat menge nai himbaun gubernur tersebut apakah sudah disampaikan kepada masyarakat atau belum," katanya.
Kendati aktivitas gunung tertinggi di Sumatera ini terus meningkat, Zakri mengaku pihaknya belum menentukan lokasi yang akan digunakan untuk evakuasi korban jika gunung Kerinci meletus.
"Saat ini status gunung Kerinci masih waspada. Kita belum tentukan lokasi evakuasi korban. Untuk menetapkan lokasi evakuasi kita perlu berkoordinasi dulu dengan sekretaris daerah (Sekda) dan instansi terkait," terangnya.
Disinggung mengenai perlengkapan penanganan bencana, Zakri mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki satu tenda dengan ukuran 10x7 meter dan 10 tenda dengan kapasitas empat orang.
"Itu yang baru kita punya," pungkas dia.
http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=berita&d=17&id=29249
Kedua nagari atau desa tersebut adalah Nagari Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan yang berada di Kecamatan Sangir.
Di Nagari Lubuk Gadang Timur terdapat tiga jorong yang akan menjadi zona merah, yaitu Jorong Letter W, Jorong Golden Arm, dan Jorong Sungai Padi dengan penduduk lebih kurang 2.500 kepala keluarga.
Sedangkan jorong yang akan menjadi zona merah di Nagari Lubuk Gadang Selatan meliputi Jorong Wono Rejo, Jorong Bangun Rejo, Komplek PT. Mitra Kerinci, dan Jorong Sungai Lambai dengan penduduk berjumlah lebih kurang 1.730 kepala keluarga.
"Nagari yang zona merah atau zona bahaya kemungkinan bertambah karena di Kecamatan Sungai Pagu diperkirakan ada, seperti di Pinang Awan dan Pekonina, tapi kita belum mengkoordinasikan dengan camat setempat," jelas Kepala Kesbangpol dan Limas Solok Selatan, Zakri, BA, kepada antara-sumbar.com, Selasa (19/5).
Dalam upaya antisipasi, sebut dia, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk satuan tugas (Satgas) yang nantinya akan disebar ke lokasi-lokasi yang merupakan zona merah untuk melakukan pelatihan penanganan bencana kepada masyarakat dan upaya penenangan masyarakat agar tidak gelisah akan peningkatan aktivitas gunung yang memiliki tinggi 3.805 mdpl ini.
Pihaknya juga sudah memberikan surat himbaun gubernur Sumatera Barat kepada seluruh camat yang ada di Solok Selatan terkait peningkatan aktivitas gunung Kerinci.
Surat himbaun tersebut berisi pelarangan kepada masyarakat mendekati kawah gunung Kerinci dengan radius 1 Km, jika terjadi hujan abu yang tebal masyarakat diharapkan menggunakan masker atau penutup hidup karena abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan. Dan masyarakat diharapkan tenang dan tidak termakan isu meletusnya Gunung Kerinci.
"Himbaun sudah kita sebar sejak seminggu yang lalu. Dalam waktu dekat ini kita akan meminta evaluasi dari camat menge nai himbaun gubernur tersebut apakah sudah disampaikan kepada masyarakat atau belum," katanya.
Kendati aktivitas gunung tertinggi di Sumatera ini terus meningkat, Zakri mengaku pihaknya belum menentukan lokasi yang akan digunakan untuk evakuasi korban jika gunung Kerinci meletus.
"Saat ini status gunung Kerinci masih waspada. Kita belum tentukan lokasi evakuasi korban. Untuk menetapkan lokasi evakuasi kita perlu berkoordinasi dulu dengan sekretaris daerah (Sekda) dan instansi terkait," terangnya.
Disinggung mengenai perlengkapan penanganan bencana, Zakri mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki satu tenda dengan ukuran 10x7 meter dan 10 tenda dengan kapasitas empat orang.
"Itu yang baru kita punya," pungkas dia.
http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=berita&d=17&id=29249
No comments:
Post a Comment