BTM

Monday, June 15, 2009

Habis-Habisan

Kita dapat melihat tontonan yang menarik dalam pertandingan olahraga, terutama sepak bola yang menjadi cabang olah raga yang paling populer. Setelah kick off, tanda dimulainya pertandingan, kita melihat bagaimana bola diumpan dari kaki ke kaki.

Satu kesebelasan, menyerang kesebelasan lainnya. Dan seiring dengan serangan itu kemungkinan akan menghasilkan gol. Pada waktu menjelang 90 menit berakhir, biasanya pertandingan akan lebih hebat dan lebih seru. Apalagi jika kedua kesebelasan itu belum ada satupun yang berhasil mencetak gol.

Pada akhir 90 menit pertandingan, biasanya wasit memberikan waktu tambahan(injure time). Jika sebuah kesebelasan hanya kalah tipis, maka mereka akan ‘mati-matian’ membela kekalahan itu.

Jika belum ada yang menang, maka pada saat injure time ini moment yang sangat bagus untuk menang.

Ternyata Injure time di dunia sepak bola patut kita jadikan pelajaran. Waktu ‘injure time‘ dalam sepak bola adalah tanda akan berakhirnya pertandingan.

Hidup kita didunia ini sesuai dengan waktu masing-masing dan sangat berbeda dengan sepak bola. Kapan waktu akhir (ajal) tiba, kita tidak akan pernah tahu. Lima menit lagi, besok, sebulan, setahun lagi atau kapan?

Apalagi jika ajal menjemput tidak ada waktu tambahan lagi. Jika demikian, kita harus beribadah habis-habisan mulai saat kita sadar, sebenarnya waktu kita hidup itu telah ditentukan dan semua akan berakhir.

Apakah kita akan menemui Allah SWT (meninggal) sebagai pemenang atau pecundang (berdosa), sehingga wajah kita tertunduk takut dan malu dihadan-Nya karena banyaknya kotoran dosa.

Friday, June 12, 2009

Jaga Kebersihan Rumah Gadang 21 Ruang

Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH), sebagai nagari terbaik bakal mewakili Kabupaten Solok Selatan di tingkat provinsi. Rumah gadang 21 ruang salah satu ikon budaya yang masih dipertahankan, salah satu daya tarik.

“Harapan kita, tahun ini peringkat kita naik,” kata Wabup Solsel, Nurfimanwansyah, saat berkunjung ke Nagari Abai, di awal pekan. Tahun sebelumnya, Pakan Rabaa Tangah, yang mewakili Solsel dan jadi juara ketiga. Nagari Abai dianggap mampu melaksanakan manajemen pengelolaan nagari. Fungsi rumah gadang masih dipertahankan warga sebagai tempat melangsungkan prosesi perkawinan.

“Setiap ada yang baralek, di rumah gadang lah tempatnya. Tamu-tamu undangan yang hadir, semua berkumpul di rumah gadang. Bukan di rumah mempelai, layaknya pesta pernikahan umumnya. Jadi, tak akan pernah ditemui hajatan dilakukan di rumah masing-masing.”

Setiap kaum, punya rumah gadang untuk musyawarah adat. Satu-satunya tempat bermufakat adalah di rumah gadang. Pantauan Padang Ekspres, peninggalan moyang Minang, arsitekturnya unik. Rumah gadang 21 ruang misalnya, miliki panjang 120 meter, atap 15 gonjong. Meski warga sering berkumpul di sana, namun sayang tak terawat. Saat menaiki tangga hingga ke pintu masuk, kotoran kambing dengan mudah ditemui.

Friday, June 5, 2009

Keindahan Solok Selatan

Jalan ditengah Kebun Teh

Jalan Di tengan kebun teh


Kebun Teh dengan Background Gunung Kerinci
View Danau Kembar


Adu Nyali dengan Arung Jeram


salah satu Mesjid di Pinggir Jalan Padang Aro - Muara Labuh


Kebun Teh Sungai Lambai

Air Terjun Timbulun ( View Dari Jembatan Timbulun )